Empat Strategi Produktif untuk Hadapi Deadline (yang Bisa Disebut Saat Interview)
Pertanyaan mengenai cara menghadapi deadline sering muncul dalam sesi wawancara kerja. Jawaban yang terlalu umum, misalnya “saya usahakan agar tetap disiplin” atau “saya selalu bekerja lebih keras,” biasanya tidak memberikan gambaran yang kuat kepada pewawancara. Sebaliknya, menyebutkan metode konkret yang memang Anda gunakan akan menunjukkan kemampuan manajemen waktu, pengelolaan prioritas, dan kedewasaan profesional. Empat metode berikut merupakan strategi produktivitas yang populer, mudah dipahami, dan dapat Anda gunakan sebagai struktur jawaban saat interview.
1. Time Blocking: Membagi Hari ke dalam Blok-blok Waktu Tertentu
Time blocking adalah cara mengatur waktu dengan membagi hari kerja Anda ke dalam beberapa “blok” atau bagian. Setiap blok memiliki tugas yang spesifik. Dengan begitu, Anda tidak mengerjakan banyak hal sekaligus dan fokus pada satu jenis pekerjaan dalam satu waktu.
Contohnya, Anda dapat membuat jadwal seperti:
- 09.00–11.00: menyelesaikan laporan,
- 11.00–11.30: membalas email,
- 13.00–14.00: menyiapkan bahan rapat,
- 14.00–15.30: revisi dokumen dari atasan.
Dengan metode ini, Anda tahu persis apa yang dikerjakan dalam setiap jam kerja. Hal ini membantu mengurangi distraksi, mencegah Anda melompat-lompat dari satu tugas ke tugas lain, dan membuat pekerjaan selesai lebih cepat. Cara kerja seperti ini membantu mengembalikan fokus karena jadwal yang terstruktur membuat otak tidak terus-menerus mengambil keputusan baru sepanjang hari.
Cara menjelaskannya saat interview: Anda bisa mengatakan bahwa Anda biasa menentukan blok waktu khusus untuk tugas berat di pagi hari, kemudian memisahkan waktu khusus untuk email dan rapat. Jelaskan bahwa dengan cara ini, Anda dapat menyelesaikan tugas penting tepat waktu tanpa harus bekerja terburu-buru di mendekati deadline.
2. Eisenhower Matrix: Memilah Tugas Berdasarkan Urgensi
Eisenhower Matrix membantu Anda menentukan prioritas secara sistematis berdasarkan dua kategori: urgent (mendesak) dan important (penting). Tugas dibagi menjadi empat:
- Penting & mendesak – lakukan segera.
- Penting namun tidak mendesak – jadwalkan.
- Mendesak namun tidak penting – delegasikan.
- Tidak mendesak & tidak penting – hilangkan.
Metode ini membuat Anda tidak sekadar bereaksi terhadap hal-hal yang tampak mendesak, melainkan mengelola hari kerja berdasarkan dampak paling besar.
Cara menjelaskannya saat interview: Anda dapat menyampaikan bahwa setiap awal minggu Anda memetakan seluruh daftar tugas ke dalam empat kuadran tersebut, lalu menyusun jadwal berdasarkan hasil pemetaannya. Contoh konkret akan memperkuat jawaban Anda.
3. Eat That Frog: Menyelesaikan Tugas Paling Berat di Awal Hari
Konsep Eat That Frog, yang dipopulerkan oleh Brian Tracy, menekankan pentingnya mengidentifikasi satu tugas paling penting dan paling menantang setiap hari, the frog, dan menyelesaikannya lebih dulu. Pendekatan ini membantu mengatasi kecenderungan menunda dan memastikan bahwa energi terbaik Anda digunakan untuk pekerjaan yang memberi dampak paling besar.
Metode ini sangat relevan untuk pekerjaan strategis atau analitis yang membutuhkan konsentrasi penuh. Selain itu, menyelesaikan tugas utama sejak pagi terbukti meningkatkan rasa pencapaian serta produktivitas secara keseluruhan.
Cara menjelaskannya saat interview: contohkan bagaimana Anda memulai hari dengan menyelesaikan presentasi klien atau laporan strategis sebelum menjawab e-mail atau mengikuti rapat, lalu jelaskan hasil positifnya terhadap timeline project yang dikerjakan.
4. Rule of Two (MITs): Fokus pada Dua Tugas Terpenting Setiap Hari
Rule of Two merupakan variasi sederhana dari konsep MITs (Most Important Tasks), yaitu memilih dua tugas utama yang harus Anda selesaikan pada hari tersebut. Dengan hanya dua tugas inti, daftar pekerjaan menjadi lebih realistis dan fokus Anda menjadi lebih tajam.
Pendekatan ini menghindarkan Anda dari daftar tugas panjang yang tidak semua bisa terealisasikan, sekaligus meningkatkan konsistensi dalam pencapaian target kerja.
Cara menjelaskannya saat interview: jelaskan bagaimana Anda menetapkan dua tugas utama setiap hari, misalnya laporan hasil pencapaian dan pengecekan kualitas tugas, lalu mengalokasikan waktu khusus dengan metode time blocking agar keduanya selesai sesuai rencana.
Mengintegrasikan Metode: Strategi yang Lebih Komprehensif
Keempat metode ini tidak harus digunakan secara terpisah. Banyak profesional menggabungkannya untuk hasil yang lebih optimal. Misalnya, Anda dapat menentukan dua MIT harian (Rule of Two), menyusun matriks prioritas untuk tugas lainnya (Eisenhower Matrix), lalu memblokkan waktu tertentu untuk menyelesaikan the frog (Time Blocking dan Eat That Frog).
Menggabungkan metode ini memberikan struktur kerja yang lebih stabil, yang dapat dengan mudah Anda jelaskan kepada pewawancara sebagai bukti bahwa Anda benar-benar menerapkan sistem kerja, bukan sekadar teori.
Jawaban yang Kuat Selalu Berbasis Contoh dan Metode
Ketika ditanya tentang cara mengelola deadline, jawaban terbaik adalah yang menunjukkan metode nyata, contoh penerapan, dan hasil yang terukur. Menggunakan salah satu atau kombinasi dari empat teknik di atas membantu Anda memberikan jawaban yang profesional, sistematis, dan meyakinkan. Dengan begitu, Anda tidak hanya terlihat memahami manajemen waktu, tetapi juga menunjukkan kedewasaan dalam bekerja dan kemampuan mengelola prioritas secara efektif.
Informasi lebih lanjut:
Aqilla Sekar Ningrum Prastyo
Corporate Communication
PT Mitra Utama Madani
corcom@mum.co.id